Template by:
Free Blog Templates

Sabtu, 14 Januari 2012

Konservasi Badak Sumatra


Badak Sumatera



Nama Ilmiah
Dicerorhinus sumatrensis

Nama Inggris
Sumatran rhinoceros

Deskripsi
Badak Sumatera adalah binatang yang paling langka dan paling terancam punah di bumi. Badak sudah diburu sampai mencapai kepunahan dalam 25 tahun terakhir oleh kelompok-kelompok pemburu. 

Badak Sumatera yang hampir punah

Di TNKS, populasi badak diperkirakan mencapai 300 ekor pada tahun 1970-an dan pada awal tahun 1990-an hanya tersisa beberapa ekor saja. Sekarang badak dilindungi oleh jagawana khusus yang melakukan patroli terus menerus, tapi mungkin diperlukan waktu beberapa abad untuk mengembalikan populasinya.
Badak Sumatera, yang paling berbulu dan ukurannya paling kecil di antara badak-badak lain yang ada di dunia, juga merupakan badak yang paling tua. Para ilmuwan memperkirakan bahwa jenis ini mungkin merupakan nenek moyang semua jenis badak lain di dunia. 
Berbeda dengan badak Jawa, Badak Sumatera memiliki dua tanduk (salah satunya sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat) dan hanya memiliki satu lipatan kulit (dibandingkan tiga lipatan pada badak Jawa). Tanduk badak, yang menjadi sasaran perburuan adalah kulitnya, dan bukan tulangnya, dan dapat tumbuh kembali jika mengalami kerusakan.
Laporan yang menyatakan bahwa tanduk badak digunakan sebagai pembangkit birahi adalah salah - penggunaan yang sebenarnya dalam pengobatan tradisional adalah untuk mengurangi demam, menyusutkan tumor dan menyembuhkan patah atau retak tulang. Untuk semua kebutuhan ini, sebenarnya tanduk rusa atau tanduk kerbau mungkin akan lebih efektif, menurut pendapat para praktisi obat tradisional Cina.

Masa hidup
Dalam kurungan dilaporkan pernah mencapai 33 tahun. Kalahiran terakhir di alam yang diketahui terjadi pada tahun 1872 dan hampir semua upaya untuk menangkarkan selama ini gagal.
Masa Kehamilan
Dilaporkan selama 390-395 hari (dalam kurungan). Bayinya, seperti tapir kerabatnya di Amerika Selatan, lahir dengan garis-garis yang kemudian menghilang pada umur 2 bulan.
Ukuran
Panjang kira-kira 2,5 m dan tinggi pada bahu kira-kira 1,3 m.
Kedewasaan
Menjadi dewasa penuh pada umur kurang lebih 25 tahun.
Habitat
Di TNKS umumnya hidup di hutan dataran rendah sampai hutan perbukitan tetapi kadang-kadang dijumpai pada ketinggian 1800 m atau lebih. Suka berkubang di lumpur, umumnya di puncak-puncak bukit, yang penting untuk memelihara kondisi kulitnya dan kubangan ini juga menjadi pusat kegiatan sosial, tampaknya lebih menyukai hutan perbukitan (300-1000 m). Sangat menyukai air dan tidak kesulitan hidup di tempat-tempat yang berlereng curam.
Makanan
Pepagan, daun muda, tunas, buah-buahan, ranting muda dan juga jahe-jahean.
Pemangsa Utama
Manusia.





| Free Bussines? |

0 komentar:

Photobucket