Template by:
Free Blog Templates

Kamis, 10 November 2011

Menebang Akasia (Acacia auriculiformis) sebagai tindakan protektif lahan dari kebakaran


Menebang Akasia (Acacia auriculiformis) sebagai tindakan protektif lahan dari kebakaran

Udara lembab mulai terasa ketika kami berjalan menyusuri jalan setapak di hutan. Kelembaban yang tinggi dan kanopi hutan yang rapat itulah ciri khas hutan hujan tropis. Sayangnya, di Samboja, hutannya masih tergolong hutan sekunder muda, sehingga kanopi hutan tidak terlalu rapat.

Pagi itu, kami beranjak dari kantor ke KM 30 untuk inventarisasi tanaman akasia. Mengapa hanya tanaman akasia yang didata? Karena menurut Windi, Koordinator Monitoring Lingkungan, jenis tanaman akasia ini merupakan tanaman yang cukup mengganggu tanaman lain di sekitarnya. Selain itu, hal yang lebih berbahaya lagi adalah tanaman akasia dapat memicu kebakaran lahan menjadi lebih cepat meluas dan membesar.
Kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan, hanya sesekali saja. Namun, mengingat sudah begitu banyak pohon akasia yang tumbuh di sekitar lokasi khususnya di KM 30 dan 35, maka hal ini perlu dilakukan untuk kemudian ditebang. Pencatatan dan penebangan pohon akasia merupakan salah satu tindakan preventif terhadap kebakaran lahan, selain itu kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan monitoring lingkungan.
Metode yang dipakai untuk mencatat pohon akasia ini adalah menyusuri jalan setapak, kemudian menarik jalur ke dalam sejauh 3-4 m, dan kemudian mengukur diameter pohon akasia, memperkirakan tinggi pohon tersebut, kemudian dicatat, setelah itu ditandai dengan mengupas batang pohon dengan parang.
Menurut Windi, pohon akasia yang ditebang tidak semua, melainkan hanya yang berdiameter diatas 62 cm. “Biasanya yang lebarnya mencapai angka itu, adalah pohon-pohon yang berpotensi menjadi akselerator kebakaran hutan”, paparnya lebih lanjut.
Kawasan Samboja Lestari yang memiliki luas 1.850 ha ini, dulunya merupakan lahan kritis yang hanya ditumbuhi oleh alang-alang dan sangat mudah sekali terbakar. Kemudian pada tahun 2003, Yayasan BOS mulai melakukan apa yang disebut program rehabilitasi lahan di seluruh kawasan ini. Sekarang, setelah 8 tahun melakukan upaya reforestasi, sudah tercatat lebih dari 700 jenis tanaman yang berhasil ditanam di kawasan Samboja Lestari, dan berhasil melakukan suksesi dengan hutan yang masuk ke dalam kategori hutan sekunder muda. [shf]

Source: http://bosfoundation.wordpress.com/2011/03/22/menebang-akasia-acacia-auriculiformis-sebagai-tindakan-protektif-lahan-dari-kebakaran/

| Free Bussines? |

0 komentar:

Photobucket